Ad sidebar

Kosongkanlah Cangkirmu!

Alkisah disebuah kerajaan dipinrang hiduplah seorang raja yang sangat bijaksana bernama kamal , selama memimpin kerajaannya masyarakat merasakan kesejahteraan dan keadilan selama dipimpin sang raja Bijak tersebut namun sang raja merasa gundah karena memikirkan penerus yang akan mewarisi kerajaannya.
Sang rajakhwatir putranya edo tak mampu menjadi raja yang bijak karena sang putra mahkota memiliki sikap yang manja disertai kesombongan bahkan sang putra mahkota dikenal oleh masyarakat sebagai orang yg temperamental dan rakyat disekitar wilaytah kerajaan merasa khawatir jika suatu hari nanti dipimpin seorang Raja yang tidak bijaksana dan lebih mengedepankan sikap emosionalnya.
Dan hal ini sudah sampai ketelingah raja mencermati hal tersebut sang raja ingin anaknya menimbah ilmusupaya kelak kemudian sang putra bisa menjadi pewaris kerajaan dan menjadi raja yang bijak dan mensejahterakan rakyatnya
Dan sang raja mendengar bahwa disebuah kaki gunung yg bernama gunung paleteang hiduplah seorang guru yg sangat bijak mendengar hal tersebut sang raja kemudian memberitahukan kepada putra mahkotanya “WAHAI ANAKKU YANG TAMPAN KELAK DIKEMUDIAN HARI KAMU AKAN MENJADI PENERUS KERAJAAN KU KARENA ITU AYAH BERNIAT AKAN MENGIRIM KAMU UNTUK MENIMBAH ILMU DIKAKI GUNUNG PALETeANG “ mendegar hal tersebut sang anak menjawab “BAIK AYAHANDA SAYA SUDAH TAK SABAR UNTUK MENJADI PEWARIS KERAJAAN’
Keesokan harinya berangkatlah sang putra mahkota sesampainya dipadepokan sang guru bijak disambutlah sang putra mahkota dengan minuman teh panas namun ketika sang guru bijak menuangkan terus the panas tersebut kecangkir hinggah meluap keluar cangkir dan hampir tumpahannya memerciki kaki sang putra mahkota.
Melihat hal tersebut sang putra mahkota langsung berteriak dan berkata “wahai guru bijak kurang ajar kamu teh panas yg kamu tumpahkan kecangkir saya meluap terus karena sudah penuh kamu masi terus menumpahkan teh panas tersebut dan hampir saja mengenai saya, dan saya tidak sudih belajar kalau seperti itu caranya”
Mendengar hal tersebut sang guru menjawab “ wahai tuan putra mahkota saya sengaja mengisi cangkir itu terus menerus dengan teh hinggah meluap karenaa saya ingin menyampaikan pengajaran bahwa sebelum saya mengajari tuan tentang ilmu maka terlebih dahulu supaya ilmu bisa masuk maka kosongkan cangkir terlebih dahulu karena jika tidak kosong maka airnya tidak akan bisa masuk dan malahan tumpah seperti halnya the tersebut tumpah karena cangkirnya sudah penuh” akhirnya sang putra mahkota tersadar.
Dari cerita diatas kita bisa menarik hikmah pembelajaran bahwa ketika anda menuntut ilmu maka kosongkan dulu pikiran anda dari berbagai hal termasuk kedudukan anda dan pengetahuan yang anda ketahui karena hanya dengan menjadi cangkir kosong maka air teh yang ditumpahkan akan bisa masuk dengan mudah kecangkir namun sebaliknya jika cangkir sudah penuh maka dapat dipastikan teh yang tuangkan akan tumpahkemana-mana dan terbuangsia-sia dan tidak bisa lagi mengisi cangkir tersebut demikian halnya dengan ilmu pengetahuan hanya dengan kerendahan dan mengosongkanpikiran dan hati maka ilmu akan bisa dengan mudahnya.dan jangan perna sombong ketika anda menuntut ilmu

No comments

Powered by Blogger.